UNIMALNEWS | ACEH UTARA - Universitas Malikussaleh, Saat ini kondisi hujan yang terus-menerus menyebabkan petani kesulitan dalam melakukan penjemuran biji kopi, hal ini juga dikhawatirkan berdampak terhadap kualitas kopi yang akan diolah. Salah satu teknologi pasca panen yang mempengaruhi kualitas kopi adalah teknik pengeringan bji kopi.
Selama ini pengeringan biji kopi dilakukan dengan pengeringan konvensional menggunakan bantuan sinar matahari, tentunya proses pengeringan ini sangat tergantung kepada kondisi cuaca dan hanya bisa dilakukan pada pagi hingga siang har. Hal ini akan menyebabkan memerlukan waktu lama. Oleh karena itu diperlukan suatu alat pengering yang mampu menjadi alat alternatif untuk mengeringkan biji kopi melalui pengeringan abstrak rumah kaca.
Dosen Program Studi Agribisnis melakukan pengabdian pada tanggal 24 November 2021 dengan didanai oleh PNBP Universitas Malikussaleh yang telah mempersiapkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Rehabilitasi Ekonomi Pada Masa Pandemi Melalui Usaha Penjemuran Biji Kopi Sistem Rumah Kaca di Gampong Releut Timu Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara”. Pengabdian ini dilaksakan di Gampong Releut Timu. Peserta pelatihan merupakan masyarakat petani di Gampong Releut Timu.
Dosen Agribisnis yang menjadi Tim pengabdian adalah Fadli, S.P., M.Si, Dr. Suryadi, S.P., M.P,, Emmia Tambarta, S.P. M.Si., Irada Sinta, S.P., M.Si, Bustami, S.Si., M.Si., M.Kom, dan Rizal, S.Si. M.IT. Dalam kegiatan ini Emmia Tambarta, S.P. M.Si selaku pemeteri menyebutkan bahwa pengeringan rumah kaca adalah suatu proses untuk mempercepat proses pengeringan, hemat tempat, dan produk yang dihasilkan lebih higienis sehingga mempunyai nilai tambah ekonomi karena proses pengeringan dapat menentukan mutu dan kualitas dari biji kopi yang dihasilkan.
Pada kegiatan pengabdian ini, masyarakat dikenalkan dengan rumah kaca yang dapat digunakan sebagai tempat pengeringan kopi. Selain itu pemateri juga menjelaskan tentang alat dan bahan serta cara pembuatan rumah kaca kepada masyarakat. Bangunan rumah kaca yang dibangun dengan menggunakan plastik UV karena memiliki daya tahan yang tinggi dan cepat menyerap panas, serta rangka rumah kaca terbuat dari baja ringan. Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat terdorong untuk membuat peluang usaha baru yaitu penjemuran kopi atau produk pertanian lainnya. Pembuatan rumah kaca ini diharapkan dapat menambah wawasan dan keterampilan masyarakat agar dapat membantu masyarakat untuk melakukan proses pengeringan kopi pada saat musim hujan.